Tips Menjelaskan Perencanaan Pernikahan Kepada Orang Tua

Meski sulit, ternyata tips menjelaskan perencanaan pernikahan kepada orang tua ini sukses terus lohh…

Mempersiapkan pernikahan bukan berarti hanya berkutat dengan biaya dan waktu, namun juga bagaimana berkomunikasi dengan keluarga. Tentunya tidak sedikit orang tua yang memiliki beberapa keinginan untuk diwujudkan di perayaan hari bahagia anaknya.

Tidak jarang keinginan orang tua ini berseberangan dengan apa yang sudah direncanakan oleh calon pengantin. Jangan sampai konflik internal ini menimbulkan pengalaman persiapan pernikahan yang tidak mengenakkan.

Hello Brides telah merangkum tips menjelaskan perencanaan pernikahan Anda kepada orang tua berikut ini.

1. Pertama-tama, sampaikan jumlah dana yang Anda dan pasangan sanggupi.

Utarakan dengan jujur jika Anda dan calon suami/isteri ingin membiayai pernikahan sendiri, maupun jika Anda terbuka dengan bantuan orang tua. Dengan begini, orang tua pun bisa langsung menyesuaikan ekspektasi mereka.

2. Dengarkan juga keinginan atau harapan mereka akan selebrasi pernikahan kalian.

Bicarakan baik-baik dengan orang tua bagaimana cara merealisasikannya. Jika tidak mungkin, bermusyawarahlah dan bersikap terbuka untuk membahas alternatif lain.

3. Berikan referensi-referensi visual akan konsep pernikahan yang Anda rencanakan kepada orang tua secara langsung.

Jelaskan mengapa Anda dan pasangan menyukai dan memilih konsep tersebut. Dengan komunikasi yang dilakukan secara langsung, pesan lebih jelas tersampaikan karena orang tua pun memiliki gambaran yang jelas akan konsep pernikahan kalian.

4. Jika kalian memiliki kendala, baik finansial maupun bukan, tidak ada salahnya juga diungkapkan kepada orang tua Anda.

Apalagi jika kendala ini berhubungan dengan permintaan khusus dari mereka, sebaiknya membicarakan solusinya bersama-sama.

5. Ajak orang tua untuk menyepakati bahwa dalam urusan perencanaan pernikahan Anda, yang diutamakan adalah kepentingan keluarga inti.

Tidak jarang Anda, pasangan, dan orang tua mendapat banyak masukan dan pihak-pihak lain. Ingatkan kepada orang tua bahwa bagaimana pun ini adalah pernikahan Anda sehingga Anda dan pasanganlah yang akan mengambil keputusan.

6. Jika orang tua ingin membantu pendanaan, pastikan kalian sudah menentukan batas-batasnya.

Misalnya, orang tua ingin mendukung biaya sewa gedung secara penuh. Maka, biarkan mereka menentukan gedung yang mana. Beban Anda dan pasangan pun menjadi lebih ringan, dan Anda bisa berkonsentrasi pada kebutuhan lainnya.

7. Jika ada keinginan orang tua yang berbeda dengan Anda, cobalah untuk berusaha mengerti apa maksud mereka.

Buka diskusi untuk memikirkan beberapa alternatif untuk mewujudkan keinginan tersebut. Misalnya, ibu Anda ingin Anda mengenakan gaun pengantin yang pernah dipakainya dahulu, namun Anda sebenarnya keberatan karena desainnya yang sudah kurang sesuai tren saat ini. Anda bisa mempertimbangkan untuk mengenakannya di pemotretan pra-pernikahan Anda daripada di acara resepsi.

Sebelum berkomunikasi kepada keluarga Anda, pasti Anda dan pasangan sudah satu visi sehingga mereka bisa melihat kesungguhan kalian berdua. Jika timbul percikan konflik dengan keluarga, Anda dan pasangan juga bisa saling mendukung dan membantu memfokuskan diri pada penyelesaiannya.

Sedikit bersikap egois sebetulnya tidak apa-apa karena, bagaimana pun juga, inti pernikahan ini adalah tentang Anda dan pasangan Anda. Jika timbul konflik, coba bujuk dan ingatkan orang tua untuk fokus kembali mewujudkan momen spesial Anda yang akan menjadi hari bahagia satu keluarga. Yang penting Anda selalu mengomunikasikan semuanya dengan baik dan sopan. Niscaya, orang tua akan mengerti dan selalu mendukung.

Baca Juga:
Urutan Persiapan Satu Tahun Jelang Pernikahan
Cara Mengatur Keuangan bagi Calon Pengantin
8 Tugas Bridesmaid yang Jarang Diketahui

Leave a Reply

Your email address will not be published.